Pidie - Penanaman pohon sudah dilakukan secara kontinyu saat peringatan hari air dunia dalam rangka memperingati hari air sedunia ke 31 tahun 2023 yang digelar oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera bertempat Waduk Rukoh Gampong Alue Kecamatan Titeue Kabupaten Pidie. Adapun dihadiri oleh Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK juga Dandim 0102/Pidie yaitu Letkol Inf Abdul Jamal Husen.
Kegiatan yang sudah berlangsung diwaduk Rukoh Kecamatan Titeue Pidie yaitu penanaman pohon dalam rangka memperingati hari air sedunia ke 31 tahun 2023 yang digelar oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera. Kamis, 16/03/2023.
Tahun ini pelaksanaan kegiatan tanam pohon dilakukan berlokasi Bendungan Rukoh terletak di Desa Alue, Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie.
Selain Kapolres Pidie, turut hadir pula Kepala BWS Sumatera Heru Setiawan ST, M.Eng. Karo Administrasi Pembangunan Prov Aceh T. Robby Irza, S.Sit, MT. Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, ST. MT, Kasatker OP BWS-SI Aceh Ir. Asyari, MT. Kepala PPK Bendungan Rukoh Yulidin, ST. Kasatker Pelaksanaan Jaringan pemanfaatan Air (PJPA) BWS-SI Aceh Roni Sahputra, ST, MT. Kepala Satuan Kerja pembangunan Bendungan Rukoh Fardianti, ST, MT. Bupati Pidie di wakili oleh Kadis PUPR Pidie Buchari, AP. MSi. Dandim 0102/Pidie Letkol Inf Abdul Jamal Husen. Kajari Pidie Gembong Priyanto, S.H, M.Hum. Kepala BPN Kab Pidie Zulkhaidir, SE, MM.
Bendungan tersebut dibangun pada tahun 2018 dengan sumber air berasal dari Krueng Rukoh dengan luas DAS 19, 63 km2 dan memiliki tampungan efektif sebesar 125, 70 juta m3 serta dengan beberapa manfaat.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 yaitu Heru Setiawan ST M, eng. menjelaskan pada saat kegiatan tersebut dalam ringkasannya giatan tanam pohon dan pembuatan lubang Biopori dilokasi Bendungan Rukoh Desa Alue, Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie.
Dengan hari ini sebanyak 570 lubang biopori yang tersebar pada lingkungan kantor BWS Sumatera I Bendungan Keuliling, Bendungan Rajui.
Dan pada hari ini akan kita lakukan pembuatan lubang biopori dibendungan Rukoh sebanyak 50 lubang dan lubang resapan Biopori tersebut bermanfaat untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air sehingga resiko terjadinya penggenangan air atau banjir dalam skala besar tidak terjadi, jelasnya.
Selain itu, air yang tersimpan dalam lubang biopori itu berguna dalam menjaga kelembapan tanah bahkan ketika masa musim kemarau. Dan kebutuhan air irigasi seluas 11.950 ha, penyediaan air baku, pengendalian banjir, pembangkit tenaga listrik dan mendorong peningkatan pariwisata pada Kabupaten Pidie.
Penanaman pohon hari ini dilaksanakan sebanyak 100 pohon yang terdiri dari 85 pohon mangga dan 15 pohon jambu jamaika. Dengan harapan penanaman ini dapat menjaga kelestarian sumber daya air di Aceh khususnya di Kabupaten Pidie.
Selain itu, Balai Wilayah Sungai Sumatera I juga melakukan pembuatan lubang resapan biopori dengan total pembuatan sampai dengan hari ini sebanyak 570 lubang biopori yang tersebar pada lingkungan kantor BWS Sumatera I, Bendungan Keuliling, Bendungan Rajui. Dan pada hari ini akan kita lakukan pembuatan lubang biopori di Bendungan Rukoh sebanyak 50 lubang. Lubang Resapan Biopori bermanfaat untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air sehingga resiko terjadinya penggenangan air atau banjir dalam skala besar tidak terjadi.
Dengan harapan air yang tersimpan dalam lubang biopori ini berguna dalam menjaga kelembapan tanah bahkan ketika masa musim kemarau, ucapnya.(Saumi).